Pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, sebagai akibat dari multi krisis yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era globalisasi, dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga, sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian system pendidikan nasional, sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keragaman potensi, kebutuhan daerah, peserta didik, dan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.
Permasalahannya adalah ketidaksiapan bangsa Indonesia menghadapi ketiga tantangan di atas, disebabkan rendahnya mutu sumber daya manusianya.
Untuk menghadapi tantangan itu, diperlukan upaya serius melalui pendidikan sejak dini yang mampu meletakkan dasar-dasar pemberdayaan manusia agar memiliki kesadaran akan potensi diri dan dapat mengembangkannya bagi kebutuhan diri, masyarakat dan bangsa sehingga dapat membentuk masyarakat madani. Pendidikan anak usia dini merupakan hal paling mendasar yang dilakukan sedini mungkin dan dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Menyeluruh, artinya layanan yang diberikan kepada anak mencakup layanan pendidikan, kesehatan dan gizi. Terpadu mengandung arti layanan tidak saja diberikan pada anak usia dini, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat sebagai satu kesatuan layanan.
Hambatan perkembangan adalah permasalahan anak yang mengalami gangguan perkembangan dan mempunyai kesulitan untuk berkembang secara optimal, padahal di sisi lainnya anak bisa berkembang secara normal dan sangat cerdas diatas rata-rata,oleh sebab itu orangtua harus menyadari hal ini sejak dini.
Bagian-bagian yang biasanya tidak berkembang dengan baik pada umumnya adalah:
• Gerakan fisik (koordinasi), pola geraknya terganggu,
• Perilaku (psikis) terhambat,
• Visual-motoriknya terganggu,
• Proses auditorinya terganggu,sehingga pemahaman bahasa terhambat,
• Persepsi dan Motorik yang berhubungan langsung dengan sensori (Pemberian respons).
Sebenarnya secara umum dapat dikatakan, bahwa gangguan-gangguan di atas sifatnya hanya sementara saja. Anak biasanya berkembang normal dan kelihatan cerdas, hanya ada bagian-bagian yang kurang lancar perkembangannya. Bila hal ini terjadi anak akan menunjukkan reaksi tertentu, misalnya cepat marah, cepat frustasi, kurang berani menghadapi permasalahan dan sulit untuk mengatasi masalah, hanya senang memulai sesuatu, tapi malas untuk menyelesaikannya, sulit mengekspresikan dirinya atau yang dipikirkannya secara verbal, sulit berkonsentrasi, cepat teralihkan perhatiannya kepada hal lain, agresif dan mudah menangis.
Bila anak-anak ini ditangani dengan cermat dan benar, biasanya anak akan kembali, normal“, cerdas dan berbakat.
Yang perlu kita ketahui disini adalah dalam melakukan observasi kita harus mengetahui pasti bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan sementara saja dan setelah penanganan yang benar, anak dapat kembali“normal“ dan tetap berbakat seperti umumnya anak seusianya, atau memang ada gangguan yang sifatnya menetap, misalnya cedera pada otak yang membuat anak pada titik tertentu tidak dapat berkembang lagi.
Untuk bisa memprediksi hal ini yang harus diamati dengan sangat teliti adalah bagaimana jalannya perkembangan, pengalaman serta kondisi anak itu sendiri sampai saat dia diobservasi/dideteksi.
Dalam hal ini ahli perkembangan anak yang melakukan observasi juga harus bisa membedakan dengan anak-anak yang mengalami Cerebral Palsy (CP) misalnya, atau sindrom-sindrom lain seperti ADD, ADHD atau spektrum Autisma lainnya yang sifatnya lebih diturunkan atau cedera otak, yang memang memerlukan bantuan yang lebih khusus dan yang sangat berbeda penanganannya dengan anak normal atau anak yang hanya mengalami keterlambatan/gangguan perkembangan.
Penyebab Keterlambatan Perkembangan
Dari berbagai sumber ilmu pengetahuan medis yang aktual, penyebab dari gangguan perkembangan anak bisa bermacam-macam, antara lain adalah:
• Adanya polusi udara, ini tergantung seberapa parah polusi udara disekitar ibu dan anak,
• Adanya faktor keturunan/genetik,
• Adanya gangguan metabolisme pada anak,
• Adanya infeksi yang dialami anak pada waktu bayi,
• Ibu pernah minum obat-obatan sewaktu hamil atau hamil muda,
• Ibu terkena infeksi semasa kehamilan,
• Ibu makan makanan laut yang terkontaminasi saat kehamilan dll.
Tentu saja resiko-resiko ini dapat kita perkecil, bila kita mengerti dan mengetahui penyebabnya, sehingga kita bisa minta pertolongan dokter-dokter yang bergerak khusus bidang preventif atau pencegahan yang menyangkut permasalahan ibu dan anak.
Melakukan Observasi/Deteksi Dini
Hal-hal yang harus kita ketahui, agar dapat secepatnya membantu anak yang mengalami gangguan/keterlambatan dalam perkembangannya;
• Harus bisa melihat perubahan/kelainan tingkah laku pada bayi/anak;
• Mengenal dan mengetahui tahap perkembangan motorik halus dan kasaranak, apakah sudah sesuai usianya, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat;
• Mengenal dan mengetahui proses perkembangan daya tangkap dan pemahaman (kemampuan persepsi) anak, apakah sudah sesuai dengan proses perkembangan motorik dan hubungannya dengan sensori anak yang seharusnya.
Tanpa deteksi yang tepat dan benar, maka bantuan pun sulit untuk dirancang dan dijalankan , agar anak bisa mencapai perkembangan yang sudah ditargetkan. Memang untuk dapat menentukan hal seperti ini sebaiknya orangtua lebih tanggap untuk segera mencari opini-opini lain seperti misalnya dari Dokter Spc anak, Dokter THT, Dokter Mata, Psikiater Anak, Terapist dll.
Setelah itu semua data yang diberikan kemudian dikumpulkan dan diberikan kepada pendidik/terapist dimana anak di sekolahkan untuk bisa dicerna dan dijelaskan kembali kepada orangtua sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orangtua/orang awam. Kemudian didiskusikan dan orangtua mengambil keputusan untuk memakai shadow teacher (guru pendamping), bisa dari luar atau disediakan oleh sekolah dengan biaya ekstra, sambil melakukan terapi-terapi dengan biaya yang telah disetujui sebelumnya.
Dengan bantuan dan saran-saran yang tepat serta dicarikan tim pelatihan yang tepat pula yang dapat membantu perkembangan anak yang terhambat, sehingga anak dalam waktu singkat bisa berkembang normal seperti seharusnya.
Untuk memudahkan orangtua mengikuti kemajuan dari perkembangan anaknya dianjurkan agar selalu menyediakan buku catatan sendiri yang berisi data-data kemajuan yang telah dikonsultasikan pada terapis/pendidik di sekolah. Selain itu bila memungkinkan, sebaiknya orangtua di rumah juga menyediakan alat-alat peraga atau mainan-mainan yang bisa ikut menunjang perkembangan anak di sekolah yang tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan anak itu sendiri dan berdasarkan masukan/saran dari terapis/pendidik.