My scribbles..!

Kesederhanaan bukanlah penghalang untuk menghasilkan yang terbaik.perjuangan,
pengorbanan begitu juga dengan
kesabaran dalam mengadapi masalah yang kerap selalu datang,tak ada hal sia-sia dalam hidup ini selama kita
berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam hidup menuju kesuksesan dan kebahagiaan.. SO Nikmatilah Hidup ini dengan segala hal yang Positif
would you enjoy... gUY'z ..!



 

FEEDING DISORDER DAN EATING DISORDER PADA ANAK TUNAGANDA

Author: Eky NoZzI

A. Latar Belakang 

Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Optimalisasi tumbuh dan kembang anak sejak dini adalah menjadi prioritas utama. Sehingga, kita dapat mencegah atau mengetahui sejak dini gangguan dan kelainan pada anak, terutama anak tunaganda. Salah satu masalah yang sering dialami adalah kesulitan pemberian makan pada anak, yang secara langsung mengganggu tumbuh kembang anak. Pemberian makan pada anak memang sering menjadi masalah buat orangtua atau pengasuh anak. Keluhan tersebut sering dikeluhkan orang tua kepada dokter yang merawat anaknya. Lama-kelamaan hal ini dianggap biasa, sehingga akhirnya timbul komplikasi dan gangguan tumbuh kembang lainnya pada anak. 

Salah satu keterlambatan penanganan masalah tersebut adalah pemberian vitamin tanpa mencari penyebabnya sehingga kesulitan makan tersebut terjadi berkepanjangan. Akhirnya orang tua berpindah-pindah dokter dan berganti-ganti vitamin tapi tampak anak kesulitan makannya tidak membaik. Sering juga terjadi bahwa kesulitan makan tersebut dianggap dan diobati sebagai infeksi tuberkulosis yang belum tentu benar diderita oleh anak. Faktor kesulitan makan pada anak inilah yang sering dialami oleh sekitar 25% pada usia anak, jumlah akan meningkat sekitar 40-70% pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik. Kesulitan makan pada anak sering membuat masalah tersendiri bagi orang tua, bahkan dokter yang merawatnya. Sebuah klinik perkembangan melaporkan jenis kesulitan makan terbanyak adalah anak yang hanya mau makanan lumat atau cair,

kesulitan mengunyah dan menelan dan kebiasaan makan yang aneh dan ganjil. Dengan penanganan yang tepat, kesulitan makan pada anak yang optimal diharapkan dapat mencegah komplikasi yang ditimbulkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas anak Indonesia dalam menghadapi persaingan di era globalisasi mendatang khususnya. Tumbuh kembang dalam usia anak sangat menentukan kualitas seseorang bila sudah dewasa nantinya. Walaupun hingga saat ini belum diketemukan adanya anak tunaganda yang mengalami gangguan pola makan (eating disorder). Namun masalah yang sering muncul pada diri mereka adalah susah makan, picky eater (pilih-pilih makanan), dan susah mengontrol nafsu makan/makan melulu. Sedangkan, gangguan yang sering terjadi pada anak-anak usia >6 bulan adalah susah makan. 

Oleh sebab itu, permasalahan akan kami batasi hanya dengan membahas “feeding disorder, eating disorder, pada anak tunaganda.”

B. Identifikasi Masalah 
Penting bagi para orang tua ataupun pendidik untuk mengetahui perilaku makan yang biasa dilakukan oleh anak tunaganda. Masalah yang perlu diidentifikasikan pada makalah ini adalah : 

1. ”Apakah anak tunaganda mengalami kesulitan makan (feeding disorder)?” 
2. ”Apakah anak tunaganda mengalami gangguan pola makan (eating disorder)?” 
3. ”Apakah anak tunaganda memuntahkan makanan mereka secara sengaja atau karena mereka memang mengalami kesulitan dalam mencerna makanan tersebut?” 
4. ”Bagaimana cara menangani anak tunaganda yang mengalami kesulitan makan (feeding disorder) dan/atau gangguan pola makan (eating disorder)?” 

C. Pembatasan 
Istilah Untuk menghasilkan makalah yang baik, maka dalam penyusunan makalah ini dilakukan pembatasan istilah sebagai berikut : 
1. Feeding disorder adalah kesulitan makan yang terjadi pada anak dimana anak tersebut mengalami gangguan fungsi organ tubuh ataupun kesulitan makan akibat adanya penyakit dalam diri anak, adanya kelainan fisik, maupun psikis. 
2. Eating disorder adalah suatu sindrom psikiatrik yang ditandai oleh pola makan yang menyimpang yang terkait dengan karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, bentuk tubuh dan berat badan. 
3. Anak tunaganda adalah anak-anak yang karena mempunyai masalah-masalah jasmani, mental atau emosional yang sangat berat atau kombinasi dari beberapa masalah tersebut, sehingga agar potensi mereka dapat berkembang secara maksimal memerlukan pelayanan pendidikan sosial, psikologi, dan medis yang melebihi pelayanan program pendidikan luar biasa secara umum . 

D. Perumusan Masalah 
Tidak ada satu anak manusia yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sama antara yang satu dengan lainnya. Tidak ada satu anak manusia yang tidak memiliki kekurangan. Tidak ada satu anak manusia yang ingin dilahirkan ke dunia ini dengan menyandang kelainan atau memiliki kecacatan. Demikian juga tidak akan ada seorang ibu yang menghendaki kelahiran anaknya menyandang kecacatan. Oleh sebab itu, sejak kelahirannya ke dunia, anak cacat atau dikenal dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) sudah tidak dikehendaki oleh kedua orang tuanya. 

Konsekuensi logis bila ABK akan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan pendidikan. Demikian pula dengan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus lebih dari satu atau biasa disebut dengan tunaganda. Mereka pun berhak mendapatkan layanan pendidikan dan layanan kesehatan yang layak. Oleh sebab itu, perlu penanganan yang khusus dan optimal jika anak tunaganda mengalami kesulitan makan (feeding disorder), apalagi bila mereka sampai mengalami gangguan pola makan (eating disorder). Dengan merujuk pada latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah pada makalah ini adalah “Bagaimanakah cara menangani anak tunaganda yang mengalami kesulitan makan (feeding disorder) dan/atau gangguan pola makan (eating disorder)?” D. Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan makan (feeding disorder), gangguan pola makan (eating disorder) pada anak tunaganda. 

E. Manfaat Penulisan 
1. Secara teoritis a. Memperoleh pengetahuan tentang feeding disorder, eating disorder, dan anak tunaganda. b. Menambah pengetahuan tentang feeding disorder, eating disorder, dan anak tunaganda. 
2. Secara praktis 
a. Memberi gambaran kepada para orang tua dan pelaku pendidikan cara yang benar dalam mendeteksi kesulitan makan pada anak tunaganda. 
b. Memberikan masukan bagi dunia pendidikan, orang tua, lembaga, atau instansi yang terkait dalam menangani anak tunaganda ataupun anak normal yang mengalami kesulitan makan dan/atau eating disorder.