sama-sama home (rumah),sama-sama berupaya untuk menyediakan pendidikan bagi anak di rumah, bahkan kalau mencari di google, aplikasinya akan sama.lha terus bedanya apa dong?
simple banget lihat artinya schooling dan bedakan dengan education ...
sebenarnya,jika dilihat secara sistem, maka sekolah sendiri merupakan salah satu elemen dari sistem pendidikan secara umum (dilihat dari jenisnya sebagai kata benda),school lebih berkonotasi ke organisasi/institusi yang secara operasional berfungsi untuk mendidik, sementara education lebih ke proses dalam aktivitas mendidik secara khusus,untuk kasus di Indonesia, anak-anak yang mengikuti home schooling tetap memerlukan ijazah yang diakui oleh pemerintah untuk membuktikan kompetensinya sementara anak-anak yang mengikuti home (based) education tidak memerlukan ijazah tersebut karena proses pembelajarannya bisa di mana pun dengan siapa pun dengan tetap berjalan di jalur inti contoh sederhananya begini, dalam home schooling, maka keberadaan pihak luar adalah sebagai supporting (tambahan) karena yang utama berasal dari rumah, baik kurikulum, guru, maupun penilaiannya sementara dalam kurikulum home (based) education, maka keberadaan pihak luar adalah sebagai partner karena walaupun intinya di rumah, tetapi pelaksanaannya bisa bekerja sama dengan siapa pun dan di mana pun ... karena penekanannya adalah integrasi kurikulum, guru, maupun penilaiannya dari berbagai pihak
artinya seorang ibu yang menginginkan anaknya mengikuti home schooling harus menyiapkan kurikulum (yang biasanya juga pada akhirnya mengikuti program belajaryang sudah dibuat oleh pihak lain/membeli),
menyiapkan diri secara konsisten sebagai seorang guru yang handal (yang biasanya juga berakhir dengan pemanggilan guru2 yang berkompeten untuk mengajar sesuai dengan kurikulum yang telah disiapkan), dan juga harus terlatih untuk dapat memberikan penilaian secara obyektif
anak-anak home schooling sudah tidak perlu berangkat sekolah, karena jika dilakukan dengan tepat dan berada di jalur (administrasi) yang benar, maka ia dapat memiliki selembar ijazah untuk membuktikan kompetensinya jika ia hendak melanjutkan proses belajarnya ke institusi yang formal
sementara
jika seorang ibu menginginkan anaknya mengikuti home (based) education, maka ia harus menyiapkan visi dan misi yang jelas, yang akan memudahkannya mencari pihak2 berkompeten dalam membantu proses pendidikan si anak ... ia tidak perlu melakukannya sendiri ... yang terutama ... ia tidak perlu membuat kurikulumnya sendiri ...
anak-anak home (based) education memungkinkan anak yang bersekolah formal memperoleh pemenuhan kebutuhannya di rumah ... karena pada kenyataannya, masih banyak sekolah yang seperti pabrik.